Seorang Dirjen HAM bernama Mualimin Abdi menggugat seorang pengusaha laundry kiloan gara-gara jasnya ada mengkerut atau susut. Tak-tanggu...
Seorang Dirjen HAM bernama Mualimin Abdi menggugat seorang pengusaha laundry kiloan gara-gara jasnya ada mengkerut atau susut. Tak-tanggung-tanggung, dirjen tersebut menggugat 210 juta untuk menggantikan harga jaket yang susut tersebut. Pengusaha laundry yang ketiban apes itu adalah Budi Imam pemilik Fresh Laundry. Bapak Budi mengutarakan bahwa dia siap mengganti 10 kali lipat dari tarif laundry, tetapi bapak dirjen yang terhormat keukeuh minta ganti rugi 10 juta untuk harga jas dan in materil sebesar 200 juta karena tidak bisa pakai jas untuk acara kenegaraan.
Setelah beredar dan menjadi viral di dunia maya, bapak dirjen mengaku tidak bisa tidur karena mendapat cemooh orang-orang kalau dia menganiaya orang kecil. Padahal bapak dirjen ini ingin memberikan contoh agar siapapun yang dirugikan orang lain bila jalan lain tidak bisa ditempuh ya harus melalui hukum. Akhirnya permasalahan diselesaikan melalui mediasi damai di pengadilan dan tergugat tidak jadi membayar tuntunan yang diminta.
Menilik persoalan tersebut, pelanggan harus bijak bahwa sekiranya harga pakaian bagus dan mahal seyogyanya jangan memilih laundry kiloan yang penanganannya tentu berbeda dengan laundry ternama lainnya. Dan kebanyakan para pemilik laundry kiloan adalah wong cilik yang berusaha menghidupi keluarga dengan cara menjual jasa mencucikan baju milik orang lain.
Setelah beredar dan menjadi viral di dunia maya, bapak dirjen mengaku tidak bisa tidur karena mendapat cemooh orang-orang kalau dia menganiaya orang kecil. Padahal bapak dirjen ini ingin memberikan contoh agar siapapun yang dirugikan orang lain bila jalan lain tidak bisa ditempuh ya harus melalui hukum. Akhirnya permasalahan diselesaikan melalui mediasi damai di pengadilan dan tergugat tidak jadi membayar tuntunan yang diminta.
Menilik persoalan tersebut, pelanggan harus bijak bahwa sekiranya harga pakaian bagus dan mahal seyogyanya jangan memilih laundry kiloan yang penanganannya tentu berbeda dengan laundry ternama lainnya. Dan kebanyakan para pemilik laundry kiloan adalah wong cilik yang berusaha menghidupi keluarga dengan cara menjual jasa mencucikan baju milik orang lain.